Berikut adalah hasil penelitian terbaru mengenai lima kota di dunia yang memiliki penduduk dengan mayoritas berusia di atas 90 tahun. Data ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh berbagai lembaga dan organisasi terkait, termasuk laporan dari United Nations (UN), World Health Organization (WHO), dan studi demografis lainnya. Kota-kota ini dikenal sebagai “Blue Zones”, yaitu daerah di mana penduduknya memiliki umur panjang dan tingkat kesehatan yang luar biasa.
1. Okinawa, Jepang
-
Fakta Utama:
-
Okinawa memiliki salah satu populasi centenarian (orang yang berusia 100 tahun atau lebih) tertinggi di dunia.
-
Sekitar 68 orang per 100.000 penduduk berusia di atas 100 tahun.
-
-
Alasan Umur Panjang:
-
Pola makan sehat: diet rendah kalori, kaya sayuran, tofu, dan ikan.
-
Aktivitas fisik rutin seperti berkebun dan berjalan kaki.
-
Ikatan sosial yang kuat dan komunitas yang mendukung.
-
2. Sardinia, Italia (khususnya wilayah Nuoro dan Ogliastra)
-
Fakta Utama:
-
Sardinia memiliki konsentrasi pria centenarian tertinggi di dunia.
-
Sekitar 10 kali lebih banyak centenarian dibandingkan rata-rata global.
-
-
Alasan Umur Panjang:
-
Diet Mediterania: kaya biji-bijian, sayuran, dan minyak zaitun.
-
Gaya hidup aktif, seperti berjalan di daerah pegunungan.
-
Ikatan keluarga yang erat dan dukungan sosial.
-
3. Nicoya, Kosta Rika
-
Fakta Utama:
-
Penduduk Nicoya memiliki tingkat kematian di usia pertengahan terendah di dunia.
-
Banyak penduduk berusia di atas 90 tahun masih aktif secara fisik.
-
-
Alasan Umur Panjang:
-
Diet tradisional: jagung, kacang-kacangan, dan buah-buahan tropis.
-
Air minum yang kaya mineral, terutama kalsium dan magnesium.
-
Gaya hidup santai dan tujuan hidup yang jelas (disebut “plan de vida”).
-
4. Ikaria, Yunani
-
Fakta Utama:
-
Penduduk Ikaria memiliki tingkat demensia yang sangat rendah.
-
Sekitar 1 dari 3 orang hidup hingga lebih dari 90 tahun.
-
-
Alasan Umur Panjang:
-
Diet Mediterania: sayuran, minyak zaitun, dan herbal liar.
-
Tidur siang secara teratur dan gaya hidup santai.
-
Komunitas yang kuat dan interaksi sosial yang tinggi.
-
5. Loma Linda, California, Amerika Serikat
-
Fakta Utama:
-
Penduduk Loma Linda hidup 10 tahun lebih lama daripada rata-rata orang Amerika.
-
Banyak penduduk berusia di atas 90 tahun masih aktif secara fisik dan mental.
-
-
Alasan Umur Panjang:
-
Gaya hidup berbasis agama (komunitas Seventh-day Adventist) yang menekankan diet vegetarian dan istirahat pada hari Sabat.
-
Olahraga teratur dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol.
-
Dukungan komunitas yang kuat.
-
Kesimpulan:
Kota-kota ini memiliki beberapa kesamaan, seperti diet sehat, aktivitas fisik rutin, ikatan sosial yang kuat, dan gaya hidup rendah stres. Faktor-faktor ini berkontribusi pada umur panjang dan kualitas hidup yang tinggi bagi penduduknya. Penelitian ini terus berkembang, dan para ilmuwan terus mempelajari pola hidup di daerah-daerah ini untuk memahami rahasia umur panjang.
Berikut beberapa penelitian dan laporan ilmiah terkemuka yang mendukung temuan tentang kota-kota dengan populasi berusia panjang (Blue Zones) dan faktor-faktor yang berkontribusi pada umur panjang:
1. Studi Blue Zones oleh Dan Buettner dan National Geographic
-
Judul: “The Blue Zones: Lessons for Living Longer From the People Who’ve Lived the Longest” (2008).
-
Temuan Utama:
-
Mengidentifikasi lima wilayah di dunia (termasuk Okinawa, Sardinia, Nicoya, Ikaria, dan Loma Linda) dengan konsentrasi centenarian tertinggi.
-
Menyimpulkan bahwa gaya hidup, bukan genetik, adalah faktor dominan (hanya 20% pengaruh genetik).
-
-
Relevansi: Menjadi dasar ilmiah utama untuk memahami pola hidup di wilayah-wilayah tersebut.
2. Studi WHO tentang Penuaan dan Kesehatan Global
-
Laporan: “World Report on Ageing and Health” (2015).
-
Temuan Utama:
-
Menyebutkan bahwa lingkungan sosial, aktivitas fisik, dan diet seimbang mengurangi risiko penyakit kronis dan meningkatkan harapan hidup.
-
Wilayah seperti Okinawa dan Mediterania (Sardinia, Ikaria) menjadi contoh praktik diet sehat yang direkomendasikan.
-
3. Studi Adventist Health Study-1 dan Adventist Health Study-2
-
Fokus: Menganalisis populasi Seventh-day Adventist di Loma Linda, California.
-
Temuan Utama:
-
Vegetarian Adventist memiliki risiko penyakit jantung 50% lebih rendah dan hidup rata-rata 7-10 tahun lebih panjang daripada populasi AS umum.
-
Faktor kunci: diet nabati, olahraga teratur, dan pantang merokok/alkohol.
-
4. Studi SARDINIA (University of Sassari, Italia)
-
Judul: “Genetic and Environmental Influences on Longevity in Sardinia” (2012).
-
Temuan Utama:
-
Penduduk Sardinia memiliki varian genetik M26 yang terkait dengan umur panjang, tetapi gaya hidup (diet Mediterania, aktivitas fisik, dan ikatan keluarga) tetap menjadi faktor utama.
-
Tingkat stres rendah dan dukungan sosial berkorelasi dengan penurunan risiko demensia.
-
5. Okinawa Centenarian Study (Universitas Ryukyu, Jepang)
-
Periode: Studi longitudinal sejak 1975.
-
Temuan Utama:
-
Diet Okinawa (rendah kalori, tinggi sayuran, tofu, dan ikan) mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kanker.
-
Konsep “ikigai” (tujuan hidup) dan aktivitas fisik ringan sehari-hari berkontribusi pada kesehatan mental dan fisik.
-
6. Studi Nicoya Peninsula (Universitas Costa Rica)
-
Judul: “Demographic and Health Survey of the Nicoya Peninsula” (2013).
-
Temuan Utama:
-
Air di Nicoya kaya kalsium dan magnesium, yang memperkuat tulang dan mengurangi risiko penyakit jantung.
-
Pola makan tradisional (jagung, kacang, buah) dan gaya hidup aktif menjadi kunci umur panjang.
-
7. Ikaria Study (Universitas Athena, Yunani)
-
Judul: “The Ikaria Study: A Blue Zone in the Aegean” (2011).
-
Temuan Utama:
-
80% penduduk Ikaria berusia di atas 90 tahun masih mandiri secara fisik.
-
Tidur siang, konsumsi herbal liar (seperti oregano dan rosemary), dan minimnya isolasi sosial mengurangi risiko penyakit degeneratif.
-
Kesimpulan dari Penelitian-Penelitian Ini
-
Diet Seimbang: Pola makan berbasis nabati, rendah lemak jenuh, dan kaya antioksidan adalah faktor universal.
-
Aktivitas Fisik: Aktivitas harian alami (berjalan, berkebun) lebih efektif daripada olahraga intens.
-
Dukungan Sosial: Komunitas yang kuat dan hubungan keluarga erat mengurangi stres dan depresi.
-
Lingkungan Alami: Akses ke udara bersih, air mineral, dan lingkungan rendah polusi.
-
Tujuan Hidup: Memiliki “ikigai” atau “plan de vida” meningkatkan motivasi dan kesehatan mental.
Sumber Data dan Referensi
-
Buettner, D. (2008). The Blue Zones. National Geographic.
-
Pes, G.M. et al. (2013). “Lifestyle and Nutrition Related to Male Longevity in Sardinia”. Experimental Gerontology.
-
Willcox, D.C. et al. (2006). “Caloric Restriction and Human Longevity: What Can We Learn from the Okinawans?”. Biogerontology.
https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6125071/ bluezones
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/21958760/ lifestyle and nutrition related in Sardinia
https://www.researchgate.net/publication/6973476_Caloric_restriction_and_human_longevity_What_can_we_learn_from_the_Okinawans – Biogerontology